Author: Graciela Adventia
Genre: romantic, dll
Main cast: Choi Siwon><Stephanie Hwang
Other cast: Seo Joo Hyun, Lee Donghae, Im Yoona
Tittle: If We Were A Movie
Tiffany POV
Annyeong haseyo. Stephany Hwang inmida. Kalian bisa panggil aku
Tiffany. Aku berumur 23 tahun. Sekolah di Seoul University, jurusan
Teater & Drama. Soal namjachinguku? Hmm.. Aku belum punya, tapi aku
sudah dapat orang yang aku sukai. Siapa? RHS alias RaHaSia :p, tapi
nanti kalian juga akan tahu.
“Tiffany, sini..” kata seorang namja yang duduk disebuah kursi di taman sekolah.
“Ada apa oppa?” kataku sambil duduk di sampingnya.
Choi Siwon. Dialah namja yang aku sukai. Tetapi aku menganggapnya hanya
seorang teman, dan iapun begitu. Aku tidak ingin berharap lebih.
Umurnya 23 tahun. Sama sepertiku, ia sekolah di Soul University,
jurusan Teater & Drama.
Sayangnya, ia sudah mendapatkan orang
yang ia suka. Namanya Im Yoona, umurnya lebih muda dariku, 22 tahun.
Tapi ia pintar dalam berakting, jadi ia langsung masuk ke sini.
“Hey, Fany, kenapa kau melamun?” katanya sambil mengibas-ibaskan tangannya tepat didepan mukaku.
“Aah, mianhaeyo, oppa”
“Gwenchana, kamu sudah tau yang akan ditampilkan di drama musim ini?”
“Tidak, memangnya apa yang akan dipentaskan oppa?”
“Putri Tidur..”
“Hah?! Bukkanya Heechul Oppa suka Cinderlela?”
“Hm, tapi ia diprotes karena tahun lalu ia sudah menjadi Cinderlela..
Haha” kata Siwon oppa sambil menerawang kejadian tahun lalu saat Heechul
menjadi Cinderlela & sedikit tertawa.
“Hahaha, aku ingat itu..”
“Baiklah, aku akan pulang, mau ikut bersamaku?”
“Eh? A-apa ttidak merepotkan?”
“Tentu tidak, rumah kita ‘kan satu arah.”
“Hm, baiklah”
“Kalau begitu, ayo” katanya sambil mengulurkan tangannya.
Aku menggapai tangan itu dan aku mengikutinya sampai di mobil sport merah miliknya.
Tiffany POV END
Normal POV
“Gomawo oppa sudah mengantarkanku sampai sini, sekali lagi gomawo.”kata Tiffany sambil membungkukan badannya 45 derajat.
“Ne, cheonma. Sampai Jumpa” kata Siwon.
“Sampai Jumpa.”
Tiffany melihat mobli sport Siwon sampai tidak kelihatan, lalu ia memasuki rumahnya yang sederhana.
'Mengapa Putri Tidur?'
'Kenapa nggak Putri Salju?'
'Kalau begitu aku akan menjadi Putrinya dan ‘dia’ akan menjadi pangerannya.'
Tulis Fany di buku Diarynya.
Entah apa yang akan terjadi keesokan harinya..
Mau tau?
Tunggu Chapter selanjutnya ya..
“Tiffany, sini..” kata seorang namja yang duduk disebuah kursi di taman sekolah.
“Ada apa oppa?” kataku sambil duduk di sampingnya.
Choi Siwon. Dialah namja yang aku sukai. Tetapi aku menganggapnya hanya seorang teman, dan iapun begitu. Aku tidak ingin berharap lebih. Umurnya 23 tahun. Sama sepertiku, ia sekolah di Soul University, jurusan Teater & Drama.
Sayangnya, ia sudah mendapatkan orang yang ia suka. Namanya Im Yoona, umurnya lebih muda dariku, 22 tahun. Tapi ia pintar dalam berakting, jadi ia langsung masuk ke sini.
“Hey, Fany, kenapa kau melamun?” katanya sambil mengibas-ibaskan tangannya tepat didepan mukaku.
“Aah, mianhaeyo, oppa”
“Gwenchana, kamu sudah tau yang akan ditampilkan di drama musim ini?”
“Tidak, memangnya apa yang akan dipentaskan oppa?”
“Putri Tidur..”
“Hah?! Bukkanya Heechul Oppa suka Cinderlela?”
“Hm, tapi ia diprotes karena tahun lalu ia sudah menjadi Cinderlela.. Haha” kata Siwon oppa sambil menerawang kejadian tahun lalu saat Heechul menjadi Cinderlela & sedikit tertawa.
“Hahaha, aku ingat itu..”
“Baiklah, aku akan pulang, mau ikut bersamaku?”
“Eh? A-apa ttidak merepotkan?”
“Tentu tidak, rumah kita ‘kan satu arah.”
“Hm, baiklah”
“Kalau begitu, ayo” katanya sambil mengulurkan tangannya.
Aku menggapai tangan itu dan aku mengikutinya sampai di mobil sport merah miliknya.
Tiffany POV END
Normal POV
“Gomawo oppa sudah mengantarkanku sampai sini, sekali lagi gomawo.”kata Tiffany sambil membungkukan badannya 45 derajat.
“Ne, cheonma. Sampai Jumpa” kata Siwon.
“Sampai Jumpa.”
Tiffany melihat mobli sport Siwon sampai tidak kelihatan, lalu ia memasuki rumahnya yang sederhana.
'Mengapa Putri Tidur?'
'Kenapa nggak Putri Salju?'
'Kalau begitu aku akan menjadi Putrinya dan ‘dia’ akan menjadi pangerannya.'
Tulis Fany di buku Diarynya.
Entah apa yang akan terjadi keesokan harinya..
Mau tau?
Tunggu Chapter selanjutnya ya..